Banda Aceh | wartasabang.com – Ikatan Mahasiswa Ar-Raniry Sumatera Utara (IMARSU) sukses menyelenggarakan Malam Kebudayaan Sumatera Utara di Auditorium Prof. Ali Hasymi, UIN Ar-Raniry.
Acara yang mengusung tema “Bertaut Dalam Rindu, Bersua Mengukir Cinta” ini menjadi kado artistik untuk Milad ke-62 UIN Ar-Raniry sekaligus menandai hari jadi ke-8 IMARSU.
Ratusan hadirin, termasuk civitas akademika, paguyuban daerah, mahasiswa internasional, dan Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah S.T., memadati lokasi.
Pembukaan diawali dengan Tari Tor-Tor, sambutan agung untuk tamu kehormatan. Irwansyah S.T. memberikan apresiasi tinggi, menyebut mahasiswa Sumut sebagai duta budaya di tanah rantau.
“IMARSU telah membuktikan bahwa mahasiswa perantau tidak hanya memburu ilmu, tetapi menjadi duta budaya. Kami selalu mendukung kegiatan yang membawa nama baik Banda Aceh,” ujarnya.
Puncak pertunjukan menampilkan simfoni delapan etnis Sumatera Utara: Batak Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, Melayu, Pakpak, Angkola, dan Nias.
Tarian dan musik otentik, mulai dari dentuman Gondang Sembilan hingga alunan lembut Taganing, memukau hadirin.
“Pertunjukan ini kado terindah kami untuk Milad UIN Ar-Raniry,” kata Ketua Umum IMARSU.
Muhammad AlFajri Manurung, menegaskan komitmen organisasinya untuk menjadi mitra strategis kampus dalam mempromosikan toleransi dan keberagaman.
Malam kebudayaan ini ditutup dengan pementasan teater mengharukan tentang perjuangan perantau yang menemukan ‘rumah kedua’ dalam persaudaraan paguyuban.
Keberhasilan acara ini menjadi bukti kuat: budaya adalah perekat paling kokoh bagi bangsa, merayakan keberagaman sebagai mahakarya persatuan yang tak terlupakan di Serambi Mekkah.[ID+]










